Maju Bersama Laut Indonesia Sebagai Masa Depan Bangsa

Indonesia merupakan Negara dengan lautan yang sangat luas sekitar 5,8 juta km2,27,2% dari seluruh jenis spesies flora dan fauna yang ada di dunia.



Indonesia merupakan Negara dengan lautan yang sangat luas. Dua pertiga dari luas wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan.

Menurut united nation convention on the law of the sea (UNCLOS) menyatakan bahwa luas perairan Indonesia adalah 5,8 juta km2 dan didalamnya terdapat sekitar 27,2% dari seluruh jenis spesies flora dan fauna yang ada di dunia.

Berdasarkan data tersebut, amat sangat penting kita sadari bahwa kekayaan laut Indonesia merupakan kekayaan yang perlu kita jaga bersama dan dikembangkan. 

Tetapi sangat disayangkan dari kekayaan laut yang kita punya, Indonesia menjadi penyumbang sampah terbesar kedua di dunia sebesar 187,2 juta ton setelah china yang volume sampah mencapai 262,9 juta ton.

Itu semua mungkin akan terus bertambah setiap tahunnya jika kita semua tidak memiliki upaya untuk menanggulangi permasalahan sampah yang ada di laut Indonesia bahkan dunia.

Maka dari itu sangat dibutuhkan peran dan kontribusi pemuda dalam menjaga kelestarian lingkungan lebih utama permasalah sampah yang terdapat di laut. Tentu kita sebagai warga negara indonesia dituntut untuk memberikan kontribusi besar dalam menjawab tantangan permasalah di sektor kelautan dan perikanan ke depannya.

Oleh karenanya, profesionalisme menjadi hal mutlak yang harus dimiliki oleh warga negara khusunya generasi muda. Dengan profesionalisme, diharapkan kita sebagai generasi muda bangsa memiliki problem solving atas persoalan yang dihadapai seperti dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

Oleh karenanya, untuk menjadi generasi muda yang profesional dan unggul kita sebagai warga negara khususnya pemuda setidaknya harus memiliki lima bekal yaitu, memiliki kemampuan dan kompetensi yang spesifik; mampu berfikir cerdas; menguasai dan mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan bekerja keras dan juga memiliki integritas yang tinggi.

Untuk menjadi generasi muda yang profesional dan unggul kita setidaknya mengikuti seminar atau webinar yang mengangkat tema industri perikanan yang berkelanjutan. Penulis juga turut serta mengikuti kegiatan tersebut untuk mengetahui dari mana kita mulai melangkah dan memulai.

SDGs(Sustainable Development Goals)


Dalam kegiatan tersebut terdapat diskusi interaktif dan inspiritalk mengenai permasalahan yang terdapat di laut dan juga bagaimana untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada di laut tersebut.

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah memberikan suntikan motivasi kepada seluruh khalayak masyarakat terutama para pemuda bahwa pentingnya peran pemuda dalam mengembangkan revolusi industri 4.0 dan juga smart society 5.0 agar diharapakan terciptanya sebuah industri perikanan dan kelautan yang unggul dan efisien.

Setelah kegiatan tersebut, hati saya bergerak dan termotivasi sebab apa, karena sebagian banyak aktivis dalam kegiatan tersebut bukan dari hanya mahasiswa atau pemuda, tetapi mereka peduli dalam hal permasalahan yang terdapat di laut Indonesia bahkan dunia.

Dengan demikian, mulai dari situ penulis merasa malu karena belum memberikan sebuah kontribusi yang terlihat dalam persoalan kondisi yang ada di laut kita indonesia.

Dari hal itu penulis dapat menyimpulkan bahwa tidak hanya peran mahasiswa atau pemuda saja yang bergerak dalam persoalan kondisi kelautan di Indonesia tetapi, harus mendapatkan sebuah dukungan dari banyak pihak baik itu pemerintahnya maupun kita sebagai masyarakat.

Dibalik hal itu, penulis dan kita semua memiliki tanggung jawab dan peran dalam persoalan yang ada, dan kita generasi muda memiliki peran tersendiri untuk mengedukasi serta terus menggandeng masyarakat dan dari berbagai kalangan untuk ikut serta peduli terhadap persoalan kelautan Indonesia. 

pada hakekatnya kita sebagai generasi maju bangsa juga harus bisa membuat terobosan baru sehingga kita bisa maju bersama laut indonesia tercinta. Terus jaga kebersihan dan lingkungan sekitar kita dengan mengurangi penggunaan sampah plastik.